Rasa jenuh bisa melanda siapa saja, datangnya juga bisa kapan saja tanpa mengenal waktu, tempat dan keadaan. Kejenuhan tidak mesti hadir di saat kita menjalani kehidupan yang serba sulit, kejenuhan juga bisa hadir di saat kita berada dalam posisi enak atau nyaman. Pada dasarnya, kejenuhan ada karena kehidupan berjalan pada jalur monoton saja, lurus tak berkelok, datar tak bergelombang, tak ada tantangan.
Saat ini, saya merasa sedang berada di titik jenuh, jenuh dengan rutinitas sehari-hari yang itu-itu saja. Pagi-pagi ke kantor, sarapan, bikin “Project Schedule”, online, pulang, tidur. Begitu tiap harinya. Lingkungan kantor juga termasuk sesuatu yang menjemukan menurutku. Kumpulan orang-orang borjuis Batam ada di sini. Hmmm...benar-benar jauh dari lingkungan kehidupan yang kuinginkan.
Sebenarnya, keinginan untuk meninggalkan perusahaan ini sudah diubun-ubun. Tapi, ada beberapa hal yang mewajibkanku untuk bertahan. Selain untuk nama Almamater, saya juga pengen komit dengan niat awalku masuk ke perusahaan ini, bahwa minimal setahun saya harus berada di sini. Sekarang sudah berjalan di bulan ke 8. Tawaran di luar sana begitu menggoda, tapi kembali diriku hanya bisa memandangi setiap kesempatan yang ada berlalu begitu saja. Hanya bisa tersenyum, kemudian membuat harap dalam hati, semoga kesempatan lain menjadi milikku..
4 bulan lagi waktu normal dalam penantian mengikis kejenuhan ini, setelah itu saya akan mencari kesempatan lain untuk mencicipi suasana baru, lingkungan baru dan mungkin di pulau baru juga. Saya sudah lelah dengan kehidupan yang monoton ini, rasanya sudah tidak sabar tuk mendapatkan tantangan baru yang lebih menantang. Suasana nyaman ini bisa-bisa mematikan kreatifitas dan semangat berjuangku. Itu tidak boleh dibiarkan.
Tapi, meskipun saya diselimuti oleh rasa jenuh, tetap selautan syukurku selalu mengangkasa pada Sang Maha Pemberi Nikmat, apa yang kudapatkan di sini sungguh luar biasa. Tidak semua orang yang menginginkan di sini bisa meraihnya, namun Allah memberiku kesempatan untuk itu. Jadi, tak ada alasan untuk tidak bersyukur. Terima kasih yaa Allah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar