30 Apr 2012

Hari Ini!!!

Hmmm... hari ini saya senang banget. Setelah menunggu beberapa bulan, akhirnya ada juga Ticket promo Airasia untuk pemberangkatan 04 Sept – 15 Nov 2012 ke Bangkok, Thailand. Berharap, semoga nanti malam harganya belum naik. Soalnya saya belum sempat Booking.
Lebih senangnya lagi, akhirnya dapat partner perjalanan. Siapa lagi klo bukan mbak Bro. Ah... Dia memang partner sejatiku dalam ber-backpackeran ria.
Tapi, sedikit ada yang mengurangi kebahagian hari ini. Tadi malam, saya sama Yoan sudah sepakat bakal ke Universal Studio, Singapore tanggal 5 Mei 2012 nanti. Eh, gak taunya tanggal merah yang bertepatan dengan hari minggu malah dipindahin ke Senin, bukannya hari Sabtu. Ugghhhh...Agak suebel juga sih.
Sekarang jadi bingung, kira-kira klo saya beli ticket ke Bangkok, terus saya juga tetap ke Singapore, apa duit saya masih cukup gak yah buat bertahan hidup sampai gajian selanjutnya? Hmmm....*Berfikir!!!

24 Apr 2012

Bertemu Perpisahan

Tak ada pertemuan tanpa perpisahan. Jika tidak ingin berpisah, maka jangan pernah bertemu. Pertemuan mutlak akan berujung pada perpisahan, sedangkan perpisahan belum tentu memiliki kemungkinan untuk bertemu kembali. Hukum alam.

20 Apr 2012

Gravitasi Masalah

Pengertian sederhana dari gravitasi adalah adanya gaya tarik menarik antara satu benda dengan benda lainnya. Sementara masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan atau dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan harapan. Jadi, gravitasi masalah adalah adanya gaya tarik menarik antara satu persoalan dengan persoalan lainnya.

19 Apr 2012

Lebay-nya Cinta!

Hakikat cinta adalah memberi. Jika tidak memberi berarti tidak mencintai. Jika tidak dicintai maka tidak akan ditemui pemberian-pemberian hebat dari orang - orang yang mengaku mencintai kita. Dan untuk menemukan orang yang mampu memberikan seluruh hidupnya pada kita, maka kita pun dituntut untuk berlaku yang sama. Bukankah apa yang kita berikan trend-nya akan berbanding lurus dengan apa yang kita dapatkan???

Hidup Sederhana itu Pilihan, bukan Ketidakmampuan!

Menyederhakan kesederhanaan, sederhana sekali kata-kata ini. Namun pada hakikatnya tidaklah mudah dibawa dalam aksi nyata. Terkadang fikiran sudah mampu berdamai dengan ide-ide kesederhanaan yang difahaminya, akan tetapi perilaku tidak mampu mengamininya.
Kesederhanaan itu bukan hanya terpaku pada tampilan fisik yang apa adanya, tapi dia adalah sebuah pola fikir yang kemudian terintegrasi menjadi gaya hidup. Sayangnya, banyak diantara kita yang bersembunyi dibalik kata-kata “sederhana” tadi untuk menutupi ketidakmampuan diri, ketidakberdayaan, rasa iri dan rasa malas.
Misalnya seperti ini; Sebut saja nama salah satu Anggota DPR RI, Anis Matta yang mengenakan jam tangan seharga 70 juta+ rupiah. Banyak komentar miring yang kemudian ditujukan kepada beliau. Katanya itu sangat berlebihan sehingga mencederai hati rakyat. Sebagai rakyat, jujur saya tidak mau ambil pusing masalah seperti itu.
Manusia, banyak hal yang saya sendiri sulit memahaminya dari karakter dan sifatnya meskipun saya juga masih masuk dalam jenis manusia. Ketika seseorang menunjukkan kekuasaannya, harta kekayaannya dan lain sebagainya, itu dianggap salah. Berlebih-lebihan. Bermewah-mewahan. Tidak sesuai dengan sunnah Rasul. Atau apalah. Akan tetapi, ketika ada seseorang yang dianggap mampu secara finansial tapi tidak memakai mobil mewah, pakaiannya biasa-biasa saja, tinggal di rumah sederhana dan sebagainya, masih juga dianggap salah. Pelit.
Nah loh... Maunya apa???
Semut di seberang lautan memang selalu nampak bak raksasa bagi mata hati yang dipenuhi oleh rasa dengki, iri, benci, apalagi kalau tidak memiliki kemampuan. Kita sama sekali tidak mempunyai urusan dengan harga atau nilai dari apa yang digunakan seseorang, uang - uang mereka kok. Yang menjadi urusan kita itu jika uang yang digunakan buat bermewah-mewahan itu bukan miliknya. Nah, di sini baru dituntut peranan kita sebagai manusia untuk saling mengingatkan. Ingat! Mengingatkan bukan malah mengeluarkan komentar sinis.
Oleh karena kita tidak punya urusan dengan harga apa yang digunakan seseorang, maka tidak perlu pusing seperti baling-baling kipas angin ketika ada tetangga yang beli kipas angin. Jangan dada kita yang sesak melihat kesuksesan orang lain. Dan jangan pula mencela kehidupan mereka yang nampak susah di mata kita.
Perlu diketahui bahwa, ada segolongan manusia yang hidup dalam kesederhanaan bukan karena mereka tidak mampu, tetapi karena pilihan. Bisa saja ada yang hanya memilih menggunakan Sepeda sebagai alat transportasinya sehari-hari, padahal dia mampu membeli mobil Bugatti Veyron seperti milik sang mega bintang sepakbola, CR7.
So, jangan coba-coba berkomentar miring dengan gaya hidup hedon seseorang karena bisa saja itu muncul dari perasaan iri dan ketidakmampuan diri untuk bisa seperti mereka. Akan lebih bijak kalau kita mendoakan mereka, semoga rejekinya semakin bertambah dan kemudian Allah menganugerahi mereka hati yang baik untuk mau berbagi dengan yang lain. Kali aja kita kebagian. Iya kan? Hehehe...

16 Apr 2012

Tips for Backpacker

Sebenarnya, saya belum bisa dikatakan seorang Backpacker. Soalnya saya jarang banget melakukan perjalanan jauh atau berkunjung ke daerah manalah. Hanya saja, saya punya pengalaman tiga kali ke Kuala Lumpur. Dari pengalaman tersebut, saya terus mengevaluasi diri, kira-kira apa yang kurang dari persiapan saya sebelum berangkat, kemudian hal-hal apa saja yang menjadi perhatian cukup besar selama masa travelling.
Setelah melakukan perenungan secara seksama dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, maka dengan ini saya paparkan isi kepalaku;
1.   Survey lokasi. Maksudnya, survey lokasi via mbah Google. Gali informasi sebanyak-banyaknya tentang daerah yang menjadi tujuan kita. Terutama mengenai jalur transportasinya, fasilitas atau wahana apa saja yang ditawarkan di tempat tersebut, kemudian dari tempat itu apakah masih ada lokasi wisata lain dan bagaimana cara mencapainya. Sehingga, ketika kita sudah berada di tempat tujuan setelah bosan dengan satu tempat maka kita tau akan melanjutkannya kemana. Jangan lupa mendownload peta, itu sangat bermanfaat.
2.   Setelah melakukan survey lokasi, buat Master Plan perjalanan anda. Jadi tidak ada lagi namanya tiba masa tiba akal yang pada akhirnya menambah budget pengeluaran tak terduganya. Dengan adanya Planning tentang tempat apa saja yang mau dikunjungi, maka pastinya kita sudah bisa mem-breakdown biaya yang akan dikeluarkan dan barang-barang apa saja yang dibutuhkan. So, Insya Allah kita dak bakal menemui cerita kehabisan duit di Negara orang. Wah..masalah itu..
3.   Hunting Ticket Promo. Nah, hal ini sangat penting. Entah itu mau penerbangan lokal ataupun domestik, pokoknya harus rajin berikhtiar. Untuk penerbangan Lokal, CitiLink yang paling banyak mengeluarkan ticket promo yang menggiurkan. Klo domestik, Airasia tentunya. Silahkan me-like fanspage maskapai tersebut di Facebook dan registrasikan emailnya, dengan begitu kita bakal selalu dapat info ter-updatenya.
4.   Seni mengemas Backpack. Mengisi Ransel pun ada seninya. Usahakan mengemas barang-barang sepraktis dan sefleksibel mungkin karena kebanyakan penerbangan murah hanya mengijinkan maksimal 7kg barang bawaan masuk ke dalam kabin. Jadi yang dibawa yang penting-penting saja. Mengenai jenis Backpack-nya, usahakan yang mempunyai Roda. Jadi kita tidak perlu menggendong Ransel sepanjang waktu.
Barang-barang yang perlu diperhatikan, seperti;
-     Carrier atau Backpack kecil yang bisa digunakan di dalam kota. Jadi, semua dokumen-dokumen penting ada di dalam tas yang satu ini, sehingga kita tidak perlu bolak-balik membuka Ransel Gede’nya pada saat pemeriksaan di Imigrasi.
-     Pakaian secukupnya.
-     Dokumen-dokumen penting, seperti Passport, Ticket pesawat, Boarsing Pass dan KTP.
-     Peralatan mandi yang dipack dalam Toiletries. Kalau rencananya menginap di Hotel, tidak perlu membawa handuk. Atau bawa saja kain lap kanebo sebagai pengganti handuk.
-    Obat-obatan seperti obat sakit kepala, Fever kali aja nanti demam. Balsem, buat bahan pijat dan Sunblock. Multivitamin juga penting.
-     HP, Camera dan Charger-nya. Klo bisa bawa 2 HP dan batery cadangan. Bawa I-Pad lebih baik lagi. Tidak perlu membawa Laptop. Itu kan sangat membebani. Jangan lupa bawa juga Universal Converter karena tiap-tiap negara biasanya memiliki colokan listrik yang berbeda.
-     Jangan lupa bawa print out itinerary dan dokumen pendukung lainnya seperti Peta, reservasi penginapan, dll.
-     Pulpen, ini sangat penting pada saat mengisi kartu Imigrasi.
5.   Partner travelling. Jangan menyepelekan urusan ini. Memilih partner travelling bisa sederajat pentingnya dengan memilih pasangan hidup. Mengapa? Karena dia akan menjadi pertner dalam kondisi apapun, harus bisa saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing, dibutuhkan sikap toleransi dan empati yang tinggi juga sikap kedewasaan. Jika anda merasa egois maka jangan memilih orang yang egois pula, klo kondisinya mengharuskan dengan orang egois maka jangan hanya berdua, tapi tambahlah personil sehingga jika ada masalah, minimal ada yang bisa menengahi.
6.   Confort Zone. Jangan terpaku pada wilayah aman dan nyaman. Dimana-mana yang namanya travelling ala backpacker, pasti sangat rawan dengan yang namanya ketidaknyamanan dan keterbatasan. Kalau tidak mau capek, tidak mau repot, tidak mau menderita sedikit dan mau berhedon ria, maka tidak usah Backpackingan. Lebih baik tinggal di rumah dan tidur nyenyak atau silahkan memakai jasa agen  Travel.
7.   MENABUNG!!!
Semoga tips-tips di atas bermanfaat. Dan ingat, yang terpenting untuk selalu diperhatikan ketika memilih bertravelling ala backpacker adalah mengenai MENTALITAS. Di sinilah letak ujian terbesarnya dimana kita dituntut untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab serta menanggalkan semua kenyamanan yang didapatkan dari istana orang tua kita.
Okke..Cukup sekian. Salam Backpacker!!!
Maafkan aku jika akhir-akhir ini tak ada lagi ungkapan-ungkapan gombal untukmu. Aku hanya tidak ingin menghabiskan kata-kata saat ini. Tidak ingin menghabiskan rindu, tidak ingin menghabiskan rasa sayang apalagi menghabiskan rasa cintaku padamu. Kau tidak mau kan nantinya mendapati rasa rindu, rasa sayang dan cinta yang sudah pernah habis untukmu???

Jika Saya Berada di Posisinya...

Tadi malam, dalam perjalanan pulang dari tempat liqo’, saya singgah di sebuah Ruko Money Changer yang juga mempunyai Counter Pulsa karena niatnya memang pengen beli pulsa. Tapi pas saya mau beli, rupanya mereka kehabisan Voucer senilai yang saya butuhkan. Dengan sedikit perasaan kecewa, saya menuju tempat dimana motor saya parkir.
Teringat sms dari teman, kemudian saya membalasnya terlebih dahulu sebelum meninggalkan tempat tersebut. Berhubung jawaban sms saya cukup panjang, jadi saya cukup lama di depan Ruko tersebut. Disela saya ngeti sms, tiba-tiba seorang anak laki-laki datang menghampiri. Mungkin dia masih seusia anak SMP. Dia meminta duit, kemudian sejenak saya mendongakkan pandangan ke arahnya yang sedari tadi saya serius tertunduk memandangi layar HP. Saya hanya tersenyum kecut dan tidak menggubrisnya. Akhirnya dia pergi.
Seorang tukang parkir menghampiriku, kuberikan duit 1.000 rupiah. Kembali saya fokus ke layar HP. Dan entah bagaimana awalnya, terdengar suara perempuan marah-marah tidak karuan. Saya masih tidak peduli dan tetap terpaku dengan aktivitas sms-an. Kembali tukang parkir tadi menghampiriku, “Kasihan juga sih mbak sama anak-anak ini, tapi mau diapa lagi, dia memang salah”.
“oh, iya pak. Betul”. Selintas saya memalingkan pandangan ke arah tukang parkir tadi dan lanjut lagi mengetik sms.
Lama-lama saya merasa terganggu dengan suara perempuan tadi yang mulutnya masih belum berhenti nyerocos bak petasan. Setelah sms saya kirim, saya mencoba membalikkan tubuhku ke arah Ruko dimana sumber suara perempuan tersebut. Di sana saya melihat anak laki-laki yang tadi sempat minta duit sama saya dengan kedua tangan meremas-remas tak karuan di belakangnya. Dia nampak begitu pasrah mendengarkan celoteh perempuan yang ada di hadapannya.
Selintas saya mencoba memahami masalah yang terjadi di sana. Ternyata, tanpa sengaja anak laki-laki itu memecahkan sebuah lampu neon seukuran 1,5 meter yang ada di Ruko tersebut. Perempuan yang mungkin pemilik Ruko itu masih semangat dengan aktivitas marahnya dan kemudian meminta ganti rugi. Telingaku sempat menangkap dengan jelas jumlah duit yang dimintanya. Saya yakin, anak laki-laki itu pasti tidak memiliki duit dalam jumlah itu.
Awalnya saya tidak mau peduli, toh sejak awal anak itu hanya meminta paling 1000 rupiah dari saya tadi. Saya menyalakan motor dan berniat meninggalkan kekacauan itu. Tapi, kemudian saya berfikir, “bagaimana jika saya berada di posisi anak itu??? Bagaimana perasaan saya???”.
Akhirnya saya memanggil tukang parkir yang sedari tadi begitu hikmat mendengarkan celoteh perempuan pemilik Ruko itu. Saya memberinya duit sejumlah yang disebutkan tadi dan bapak tukang parkir tersebut berjalan ke arah Ruko dan langsung menaruh duit tersebut ke tangan perempuan itu.
“Sudah buk, ini ganti ruginya”. Samar-samar saya mendengar perkataan tukang parkir tadi.
Saya langsung bergegas meninggalkan tempat itu. Ingin rasanya menyumbat mulut perempuan itu dengan duit karena setelah menerima ganti rugi, dia masih tetap berceloteh. Saya cukup emosi melihat pemandangan itu, sebenarnya bukan masalah celotehannya, tapi saya hanya tidak habis fikir dengan cara berfikirnya. “Dimana rasa empatinya?”. Memang sangat sulit menemukan Sense of Humanity di Negeri ini.
Hal yang paling saya benci dari orang yang merasa kaya alias merasa punya banyak duit adalah, semakin mereka berduit, maka mereka semakin pelit dan semakin serakah. Heiiiii... itu hanya sebuah lampu neon yang mungkin memang sudah seharusnya anda ganti dan harga dari lampu neon itu tidak akan membuat anda bangkrut jika kehilangan satu. Masya Allah... Semoga Allah menambahkan rejeki perempuan itu. Aamiin...     

12 Apr 2012

BACKPACKER; MALAYSIA

Awalnya, saya hanya berencana jalan-jalan ke Singapur. Karena saya belum familiar dengan kondisi Singapur, makanya saya berinisiatif mengajak seorang teman, namanya mbak Ika tapi kami punya panggilan akrab yang cukup aneh, “BRO”. Begitulah sapaan kami baik ketemu secara langsung maupun dalam bahasa sms, chatting atau di FB.
Mbak Bro ternyata lebih kepengen ke Kuala Lumpur dibandingkan ke Singapur, maka akhirnya saya meng-iyakan saja dengan syarat berangkatnya di 5 - 8 April saja, bukan maret 2012. Maklumlah, sebagai anak rantau tentunya butuh waktu juga buat menabung jika ingin melakukan perjalanan yang budget-nya di atas 1juta rupiah.
Sebenarnya, akhir tahun 2010 lalu kami sudah pernah ke Kuala Lumpur tapi waktu itu belum puas mainnya. Kebetulan mbak Bro penasaran melewati jalur Batam – Singapur – Johor – KL. Lagi-lagi saya mengiyakan ide mbak Bro tersebut. Toh tidak ada ruginya, lumayan kan buat mengembalikan memoriku yang sudah hilang ketika beberapa tahun yang lalu pernah melalui rute tersebut. So, finally... We did it!!!
BATAM – SINGAPORE
Malam sebelum berangkat, semua kebutuhan perjalanan sudah saya Packing ke dalam ransel. Kamis, 5 April 2012 pukul 17.30 WIB seharusnya kami sudah berada di atas Ferry. Tapi berhubung kami masih harus ngantor di hari tersebut, karena sesuatu dan lain hal akhirnya kami berangkatnya pukul 18.40 WIB. Saya pribadi berencana meninggalkan kantor pukul 15.00WIB, tak disangka Pak Boss yang kebetulan sedang ngantor di Kuala Lumpur nelpon untuk membantu menyelesaikan pekerjaan teman kantor di menit-menit akhir rencana kepulangan saya. Agak BT juga sih awalnya, tapi kemudian saya berusaha menyabarkan diri, “sabar, sabar, sabar!!! Ini baru ujian pertama”.
Dari tempat Kost, saya menuju ke Mega Mall (Pelabuhan Ferry) dengan Taxi, Rp. 40.000,-. Tiba di sana saya sempatkan untuk belanja di Hypermart beberapa kebutuhan mandi dan tidak lupa membeli air mineral dan UC1000. Ingat, anda membutuhkan asupan Vitamin setiap harinya. Namun, entah mengapa saya lupa membeli CEMILAN. Masalah!!!
15 menit sebelum keberangkatan Ferry, seharusnya kami sudah Check-In. Tapi mbak Bro telat karena terjebak Meeting di kantornya. Ah, sudahlah!!! Saya tidak boleh mengeluh, apapun yang terjadi, itu adalah kesepakatan antara hati dan otak saya sendiri dari awal. Akhirnya saya menelpon mbak Bro agar tidak usah meminta Boss-nya ngebut menuju Pelabuhan. Toh, masih ada pemberangkatan selanjutnya.
Sekitar pukul 20.50 Waktu Singapur kami tiba di Harbour Front (Waktu Singapur = WITA). Kami langsung menuju stasiun MRT yang akan ke Outram Park Statiun. Dari Outram Park, kami berganti kereta lagi yang akan menuju stasiun Kranji. Jarak stasiun ini cukup jauh, kira-kira 30 menit (+) waktu tempuhnya. Yah, setidaknya kami tiba di Kranji sekitar jam 10 malam waktu setempat.
Sebelumnya saya ingin membeli Card Link di Singapur, tapi sudah telat. Kartu ini sangat mempermudah siapapun ketika berjalan-jalan ke Singapur. Cukup men-charge beberapa dollar dan kedepannya tidak perlu lagi berurusan sama mesin Card selama kita masih memiliki saldo di dalam Card tersebut. Tapi karena telat, jadi terpaksa saya harus selalu membeli one way Card. Cukup repot. Pelajaran pertama: Selalu siapkan pecahan-pecahan kecil mata uang yang anda pakai demi kelancaran membeli tiket alat transportasi di manapun anda berada.
Oh yah, ticket Ferry Batam – Singapur = 42 SGD + 20SGD(Tax) untuk two way. 1 SGD = Rp.7.350,-. Saya pribadi dapat Free Ticket dari Perusahaan tempat saya bekerja and it’s include free tax. Jadi saya tidak perlu mengeluarkan duit skitar 450ribu rupiah untuk biaya ticket Ferry. Harbour Front – Outram Park = 1.2SGD dan Outram Park – Kranji = 2.2SGD (klo gak salah ingat).
SINGAPORE - JOHOR
Untuk menuju Johor (terminal Larkin), ada dua jenis Bus yang digunakan. Boleh dengan Causeway Link (CW1) atau boleh juga SBS Transit No.170. Biayanya murah, hanya 1.9SGD (ingat pelajaran pertama di atas, atau kalau tidak silahkan pecahkan dulu uangnya kemudian ikut antri lagi). Tapi, antriannya minta ampun, secara malam sudah larut. Setelah antri hampir dua jam (kami mesti ikut 3x antri gara-gara tidak tau pelajaran pertama di atas), akhirnya kami berhasil menumpangi Bus SBS Transit no.170.
Dari Singapur, kita harus melewati Check Point terlebih dahulu. Di sini kembali Passport diperiksa oleh Keimigrasian Singapur sebagai tanda bahwa kita akan meninggalkan Singapur. Kemudian kembali menuju Bus yang lagi-lagi antriannya sangat panjang. Oh yah, Struk pembayaran yang 1.9SGD tadi jangan sampai hilang yah, soalnya nanti diperiksa pas mau naik Bus lagi. Tidak mesti menaiki Bus yang sama sebelumnya, yang penting jenis dan nomornya sama. Pelajaran kedua: Malu bertanya pasti menderita. Jangan sampai salah ambil tempat antrian Bus yah, apalagi salah menuju tempat Bus Parkir.
Dari Check Point, kemudian menuju Imigrasi Malaysia. Kembali prosesnya sama dengan di atas. Pemeriksaaan passport, antrian Bus yang sama untuk menuju terminal Larkin. Kami baru tiba di Johor di atas jam 12 malam. Kaki sudah seakan tidak mampu menopang badan, bayangkan saja, dari Outram Park sampai ke Johor kami sekalipun tidak pernah kebagian tempat duduk. Subhanallah...
JOHOR – Kuala Lumpur
Setibanya di Johor, kami langsung mencari Bus yang akan menuju Kuala Lumpur. Tapi, harga ticket-nya diluar perkiraan, 45MYR yang normalnya hanya berkisar 29MYR – 32MYR. Tapi kami masih beruntung, penumpang setelah kami yang dengan Bus yang sama terpaksa membayar 60MYR. Pukul 12.45 Bus melaju ke Kuala Lumpur dan saya pun sudah hanyut di dalam tidur.
Tiba di Kuala Lumpur sekitar jam 4 pagi waktu setempat. Kali ini bukan di Terminal Pudu Raya atau pun Bukit Jalil, melainkan Terminal Bus baru yang sangat megah melebihi Bandara yang ada di Indonesia. Namanya Terminal Bersepadu Selatan (TBS) yang berada dekat dari statiun kereta Bandar Tasik Selatan. Kami langsung mencari surau (musholla).
Waktu sholat subuh-nya jam 6 pagi. Oh yah, Malaysia dan Singapur itu mengikuti jam WITA tapi waktu sholatnya sama dengan wilayah WIB. Jadi, tolong diingat yah. Apalagi jika anda sedang berpuasa, jangan sampai buka puasa-nya ikut jam WITA.
Saya sempat tertidur di surau, bahkan sampai ngorok kata mbak Bro. Kebetulan saya memang lagi off ibadah fardhu-nya. Sedikit saran buat kaum Hawa, jika kalian berencana melakukan perjalanan jauh, maka perhatikanlah siklus haid anda. Jangan membuat Planning di hari pertama atau kedua masa menstruasi, apalagi bagi anda yang merasa perih di awal-awal masa mens. Jangan sampai masalah ini membuyarkan rencana perjalanan indah anda.
Di terminal ini, kami juga langsung membeli ticket pulang ke Johor dengan pemberangkatan Ahad, 8 April 2012 pukul 12 siang dengan harga normal, 31MYR. Kami disuruh check-In 30 menit sebelum jam pemberangkatan.
BATU CAVES TEMPLE

Jam 7 pagi waktu setempat, kami langsung menuju stasiun kereta Bandar Tasik Selatan – KL Sentral – Batu Caves (2.2 MYR). Untuk menuju Batu Caves, kita harus berganti kereta di KL Sentral. Ingat pelajaran kedua di atas, bertanyalah!!!
Ternyata, tempat wisata Batu Caves Temple ini tepat berada di dekat stasiun kereta. Jadi cukup berjalan kira-kira 50 meter dan kita sudah sampai di sana. Boleh dibilang tempat ini adalah wilayah komunitas India di Kuala Lumpur. Di sini kita bisa melihat ritual sembahyang mereka, yah..samalah dengan yang di Film-Film India yang biasa kita nonton.
Di sini ada patung Hanoman dan satu lagi patung Raksasa berwarna emas. Sebenarnya kami sudah sangat lelah, tapi tanggung juga kalau lihat-lihatnya hanya setengah-setengah. Akhirnya kami pun ikut menaiki tangga yang entahlah berapa tingginya untuk memasuki Gua yang ada di atas bukit.
Saya sangat senang dengan pemandangan yang ada di Gua ini, yah, meskipun sangat terganggu dengan aroma pipis Monkey yang berkeliaran di sekitar Gua. Ditambah lagi aroma kemenyan. But it’s OK. This is worderfull place to go, i think.
BUKIT BINTANG
Siang sudah mematang, perutpun sudah meminta haknya. Kami kemudian langsung membeli ticket kereta menuju Bukit Bintang (4.2MYR), tempat dimana kami akan mencari Penginapan. Dari stasiun Batu Caves ke KL Sentral terlebih dahulu. Dari KL Sentral kami mampir di Pasar Seni. Kami menuju Centra Market. Di sini adalah salah satu pusat tempat penjualan suovenir khas Malaysia. Rencananya kami belum mau belanja-belanja tapi hanya ingin mengambil Peta Wisata, sayang stock Peta yang paling lengkap-nya sudah gak ada lagi.
Dari stasiun Pasar Seni ke stasiun Masjid Jamek. Di sini kami sempat kebingungan dan mesti bolak-balik beberapa kali hanya karena bingung bagaimana caranya ke Bukit Bintang. Banyak waktu yang terbuang percuma di sini, apalagi tenaga. Saya sempat agak tidak enakan sama mbak Bro, kan Bukit Bintang boleh dicapai dari dua arah, boleh dari stasiun Titiwangsa kemudian transit Monorail atau dari stasiun Hang Tuah transit Monorail. Tiba di stasiun Titiwangsa, saya pengennya langsung ke gerbong Monorail, tapi mbak Bro malah mau ke stasiun Hang Tuah, itu artinya kami harus kembali lagi dan melewati stasiun Masjid Jamek lagi. Saya harus sabar!!! Saya ikut apa kata mbak Bro dan pada akhirnya dia menyadari kalau rute yang dia pilih tidak efektif. But, let’s forget it. We are here for having fun, right!
Di Bukit Bintang, setelah keluar dari stasiun kereta. Kami menyebrang terlebih dahulu ke arah McD, bukan buat cari makan tapi mau cari penginapan terlebih dahulu. Sebelumnya kami sudah beli makan siang di stasiun Masjid Jamek, 10 MYR dan karena kakiku sakit jadi saya memilih beli sendal jepit, 10 MYR juga. Kami kemudian belok kiri dari arah McD, yang sejajaran dengan KFC. Tak lupa saya mengambil foto-foto daerah tersebut terlebih dahulu. Pelajaran ketiga: Ambillah gambar daerah yang anda datangi sebagai penanda. Insya Allah, ini sangat berguna ke depannya.
Tanpa perlu banyak bertanya, kami langsung memilih hotel Putera Bintang untuk double bed dengan harga 77MYR/hari, kami membookingnya 2 hari = 154 MYR. Mbak Bro langsung mandi, saya malah langsung memijat badan sendiri. Saya tau saya bukan pejalan kaki yang baik, makanya saya sudah menyiapkan balsem yang akan saya gunakan sebagai bahan pemijat. Alhamdulillah, lumayan banget loh khasiatnya. Kaki-kaki yang sudah pegal semua, persendian yang seakan sudah pada remuk, akhirnya sedikit kembali memperoleh kekuatan setelah dipijat.
Setelah Asar, kami hanya berencana jalan-jalan santai di sekitaran Bukit Bintang saja. Di sini banyak Mall, banyak hotel dan banyak restoran. Kami memilh makan di BB Bistro, letaknya di samping BB Plaza. Makanannya enak-enak loh. Tapi kalau buat kantong Backpackeran, saya sarankan jangan makan di sini. Cukup mahal juga, tapi cita rasanya dijamin anda tidak akan menyesal mengeluarkan duit lebih. Di sini saya menghabiskan 16MYR untuk nasi ayam dan air kelapa muda. Kemudian di malam berikutnya, kami kembali makan di sini. Dan lebih mahal lagi kenanya Bo... 25MYR, maklum lagi malam minggu euy, ada hiburan malamnya, mungkin karena itulah jadi harga-harganya pada naik semua.
Chin Swee Temple at GENTING HIGHLAND                                                        
Berbicara tentang Genting Highland, sepertinya tidak perlu terlalu banyak-banyak. Di tulisan saya sebelumnya sudah pernah membahas ini. Saya cuman tertarik sama Kuil yang letaknya kira-kira 1 km dari pusat Genting. Dari genting, kita bisa menumpangi Bus Pesiaran (Bus Pariwisata) ke kuil tersebut. Gratis kok. Waktu beroperasinya setiap 30 menit sekali.
Kalau kalian penggemar Film “White Snake Legend”, pasti penasaran dong melihat yang namanya Pagoda secara langsung. Kuil ini berdiri kokok di atas lereng batu. Yang meskipun kuil ini masih berada di bawah bukit tempat berdirinya Resort World Genting yang terkenal itu, tapi tetap saja pemilihan posisi pembangunan kuil ini cukup menarik. Sebagai orang yang bergelut di dunia Teknik, tentunya ini sangat menarik, apalagi buat kalian yang punya basic sebagai Arsitek.
Udara sejuk dan kabut tipis semakin menambah romantisme tempat ini. Kabarnya kuil ini selesai dibangun selama 18 tahun. Dan kabarnya lagi, Kuil ini di bangun oleh alm. Tan Sri Lim Goh yang juga sebagai pendiri dari Genting Resort yang membangun kuil ini sebagai bentuk dari kesyukurannya atas keberhasilannya membangun sebuah karya megah di atas bukit. Katanya sih kuil ini sangat mirip dengan yang aslinya di Penglai, Fujian, China..
Bangunan ini dipenuhi dengan patung-patung yang seakan berbicara pada kita tentang sebuah sejarah. Sudah lazim bagi kita, bagaimana masyarakat china yang selalu membuat segala sesuatunya juga dengan segala philosofinya. Tapi saya belum sempat cari infonya. Terlalu banyak pertanyaan yang muncul di Kepala, tapi mau diapa lagi, gak ada tour guide yang bisa menerjemahkan semua pemandangan mistis yang ada di sana.
Biaya ke Genting cukup murah. Kami mengambil Bus dari terminal yang ada di Titiwangsa, 5.9MYR. Di sana beli makan siang 10.5MYR, naik cable car/Skyway 6MYR dan ticket Bus kembali ke KL Sentral 6MYR. Buat yang penasaran untuk merasakan atmosfir menaiki Skyway, yang paling memacu Adrenalin sih pas naik Skyway dari bawah ke atas. Hanya saja, kalau menggunakan rute ini, antriannya panjang banget. Tapi kalau dari atas ke bawah, kita tidak akan mengalami nasib buruk terjebak dalam antrian yang panjang. So, the choice is in your hand.
KLCC = TWIN TOWER = MENARA KEMBAR = GEDUNG PETRONAS
Tempat ini juga tidak perlu diceritakan panjang lebar. Semua orang juga tau meskipun belum pernah ke sana. Gila-nya yah, kami sampai dua season ke KLCC, sabtu sore dan minggu pagi. Menariknya, akhirnya setelah saya berkali-kali ke Malaysia, akhirnya saya menemukan cara mengambil Photo dari angle yang benar.
Butuh 4 kali ke KLCC bagi saya untuk mendapatkan photo keren di sini. Maklum saja, kamera yang kami gunakan masih yang digital biasa. Bukan kamera yang harganya 5 juta ke atas. Hehehe...
Saya kasi tau caranya yah, silahkan berpose ala gaya lo di bagian paling ujung kolam air mancur bagian terluar gedung. Kemudian dekatkan kamera ke object dengan mengangkat tangan setinggi dan senyaman bugi sang juru potret. Jadi kedua gedungnya keambil dan si object juga keambil close-up. Gak macam tarzan sama monyetnya lagi. Hohoho...
Oh yah, kalau dari stasiun KL Sentral, naik LRT langsung sampai di KLCC. Biayanya hanya 2.2MYR. Tiba di stasiun KLCC, perhatikan saja tanda EXIT. Soalnya stasiun ini berada di bawah tanah di sepanjang perjalanan dari stasiun Masjid Jamek.
MASJID JAMEK
Finally, dreams come true. Hal yang paling ingin saya kunjungi di Kuala Lumpur sendiri adalah Masjid ini. Sayang, saya tidak bisa menunaikan sholat berjamaah di sini. Tapi, tentunya saya datang ke sini dengan membawa sebuah doa khusus. Penasaran?
Masjid ini dibangun pada tahun 1909 dan merupakan Masjid tertua di kota Kuala Lumpur. Sebagai informasi, bangunan ini terinspirasi dari seni bangunan Moghul dari utara India dan di-Arsiteki oleh Arthur Benison Hubback. Katanya, Masjid ini hampir mirip dengan Masjid Jamek yang ada di Cordoba, Spanyol. Hmmm...Jadi penasaran ke Cordoba.
Selain menikmati keindahan arsitektur dari Masjid Jamek ini, di sini juga ada free wifi. Lumayan untuk saya bisa meng-upload foto-foto ke Facebook. Tak jauh dari Masjid ini, sekitar 50 meter, setiap malam minggu dibuka pasar malam di sini. Jadi bagi anda yang hobby belanja, mungkin di sini adalah salah satu tempat yang bisa saya rekomendasikan.
GOING HOME, BATAM
Hari terakhir di Kuala Lumpur, tak banyak yang kami lakukan. Kami hanya Check Out dari Hotel jam 7 pagi dan langsung menuju KLCC. Setelah puas berphoto ria di KLCC kami memutuskan untuk segera ke Terminal Bersepadu Selatan (TBS). Kami bertolak dari stasiun KLCC menuju KL-Sentral dengan harga 1.2MYR untuk kemudian transit ke stasiun Bandar Tasik Selatan dengan menggunakan kereta express, 4.2MYR. Kereta ini jugalah yang digunakan jika ingin menuju Bandara KLIA (Kuala Lumpur International Airport). Berbeda jika anda adalah pengguna ticket Air Asia, maka anda akan menggunakan Skybus yang ada di stasiun KL Sentral juga menuju Bandara LCCT (Low Cost Carier Transport).
Masih ada waktu untuk mengisi perut. Kami memilih sebuah Food Court di Terminal Bersepadu Selatan. Saya memilih masakan ala Thailand di Thailand Corner, dan rasanya juga sangat enak. Harganya 10.5MYR + air minineral + Orange Juice. Murah kan???
Ada yang unik dari Food Court tersebut. Jadi pembayarannya dilakukan dengan sebuah Card yang sebelumnya diisi di sebuah counter. Kalaupun ternyata ada lebihnya, maka setelah Card tersebut dikembalikan maka uang kembalian kita juga akan diberikan saat itu juga. Tapi jika kurang, maka charge dulu saldonya. Agak ribet juga sih, tapi kalau difikir-fikir keren juga.
Tepat jam 12 siang waktu Kuala Lumpur, kami langsung bertolak ke Johor dengan menggunakan Bus yang terbilang mewah. Salah satu hal yang membuat saya tertakjub dengan Malaysia adalah konstruksi jalan raya yang ada di sana. Sepertinya pemerintahnya memang sangat consern dengan pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur secara terus menerus. Drainasenya pun sangat tertata rapih. Entahlah, di sana sering banjir atau tidak, tapi di sepanjang perjalanan pulang yang ditemani oleh hujan deras dengan petir menyambar-nyambar, tak satupun daerah yang terlihat banjir.
Mata kita juga hanya akan dimanjakan dengan perkebunan kelapa sawit selama berjam-jam perjalanan Kuala Lumpur – Johor. Sekali waktu saya melihat perkebunan buah Naga. Dari setiap sisi perkebunan kelapa sawit, semuanya hampir dipenuhi dengan pohon jati. Jalanan sangat bersih, mulus tak bergelombang dengan lobang seperti di Indonesia. Rumput-rumput berdiri rapi dengan hijau yang sedap di pandang mata.
Setiba di Johor, setelah mbak Bro Sholat, kami langsung menuju Singapur dengan menggunakan Bus Causeway Link. Murah banget, hanya 1.4MYR untuk sampai ke stasiun Kranji. Prosesnya sama saja ketika dari Singapur menuju Johor. Hanya saja, perlu diingat. Ketika berada di Centre Point, Isi Card terlebih dahulu yang sama dengan Card sewaktu berangkat dari Batam. Kalau tidak, rugi ikut antrian panjang karena pasti bakalan disuruh ambil Card tersebut kemudian mengisinya.
Dari Kranji, kami langsung menaiki MRT menuju Jurong East, kemudian ganti kereta lagi menju Outram Park kemudian berganti lagi untuk ke Harbour Front. Alhamdulillah, kami masih mendapatkan Last Ferry menuju Batam, pukul 21.40 waktu Singapur. Dan akhirnya saya tiba di Kost tepat jam 11 malam WIB. Subhanallah..
HIKMAH
Rasanya, semua perjalanan yang kita lakukan selama hidup akan sia-sia jika kita tidak mampu mengambil hikmah daripadanya. Esensi dari sebuah perjalanan bukanlah terletak pada cuci mata atau refreshing atau apalah orang menyebutnya. Tapi lebih pada kontenpelasi diri pribadi.
Masih ingat kan dengan tips dari sahabat Nabi Umar Bin Khattab tentang bagaimana kita bisa dikatakan mengenal seseorang? Iyyap, salah satunya adalah kita pernah melakukan perjalanan jauh dengan orang tersebut. Sebenarnya, dengan melakukan perjalanan jauh semua syarat yang dikatakan oleh Umar Bin Khattab sudah terpenuhi.
Kami menginap bersama, jadi otomatis mbak Bro sudah hapal banget gimana diriku kalau lagi tidur. Masalah keuangan, tentu saja kami harus bisa saling berbagi. Kadang-kadang saya tidak punya pecahan kecil tapi mbak Bro punya, ataupun sebaliknya. Terkadang kita dapati teman yang yang tidak mau atau malas menggunakan uangnya terlebih dahulu padahal kita keburu waktu. Ada juga jenis teman yang sangat menikmati dibayarkan tanpa merasa punya beban untuk membayarkan balik. Dan ada juga tipe teman yang asli cueknya minta ampun, duit gue duit gue, duit elu yah duit elu, DLL. Tapi khusus buat mbak Bro, saya paling suka dengan dia kalau masalah keuangan. Kebetulan kami punya style yang sama dalam hal ini. Makanya saya memilih dia sebagai partner.
Tentunya perjalanan kami tidak mulus begitu saja. Ada saja momen yang bisa memancing emosi, tapi alhamdulillah, selama 4 malam 3 hari perjalanan ini, tidak ada bumbu-bumbu ngambekan atau berselisih faham diantara kami. Saya yakin, pasti ada beberapa sikap saya yang mengganjal di hati mbak Bro, tapi saya berharap semoga dia memaafkan semuanya. Isnya Allah, saya pun sebaliknya.
Dan yang paling penting dari semua ini adalah, dengan bertambahnya langkah kaki menjejaki bumi Allah, dan bertambahnya wajah ini bersapa dengan wajah-wajah baru dengan latar belakang agama, suku, bangsa dan bahasa yang berbeda, saya sangat berharap agar pengalaman ini bisa semakin mengikis ke-EGOIS-an yang ada di dalam diri.
Tips terakhir: Jika anda merasa mempunyai penyakit Egois tingkat tinggi, maka banyak-banyaklah melakukan perjalanan jauh. Insya Allah, ini sangat efektif untuk mengikis penyakit tersebut. Believe it, it’s work!!!

Total Pengeluaran: 10SGD + 335MYR = 1.102.300IDR (Exclude Ferry Ticket)

5 Apr 2012

Curhat Dikit!

Selamat pagi..........
Alhamdulillah, kemaren ticket Ferry sudah ada di tangan dan berita baiknya ticket-nya gratis. Eh.. Jangan berfikir bahwa ada BULE yang berbaik hati memberikan ticket gratis yah, kebetulan di tempat gw bekerja, ticket Ferry Batam – Singapore adalah hal wajib bagi seluruh Staff. Maksimal empat lembar ticket setiap bulannya. Bagi yang sudah punya suami/istri dan anak, semuanya juga bakal ditanggung Perusahaan. Karena gw masih single, jadi belum bisa request dua atau tiga ticket sekaligus. Kasihan...Hehehe..
Sedikit ada maslah nih, seharusnya dari awal gw udah beli Ringgit sama Dollar Singapore. Biasalah, permainan pasar. Tau aja mereka klo long weekend gini, bakal banyak yang mau liburan ke kampung tetangga, ya jadinya nilai tukar rupiah jeblok gini. 1MYR = 3040IDR dan 1SDG = 7050IDR. Modal gw cuman Rp. 1.600.000, semoga berlebih. Seharusnya untuk ukuran perjalanan ala Backpackeran, duit segini udah lebih dari cukup. Insya Allah.
Tadi malam, gw udah packing semua barang yang harus dibawa. Jadi, nanti habis dari kantor gw tinggal ambil ransel di kost dan siap untuk berangkat. Kemaren sore, gw juga udah booking Ferry-nya untuk pemberangkatan pukul 17.30. Gw agak khawatir dikit sih, soalnya mbak bro partner gw bisanya meninggalkan kantor jam 5 sore. Ughhh...Mudah-mudahan masih keburu Ferry-nya. Takutnya, kita kita telat dan terpaksa ambil pemberangkatan terakhir. Bisa berabe tuh, soalnya Bus dari Singapore ke Johor cuman sampe jam 9 malam. Waduh, bisa nginap di Singapore nih klo ceritanya gitu. And it’s mean, kami bakal rugi waktu.
Masih ada beberapa hal yang gw lupa, ternyata gw belum beli sabun mandi & shampo. Sepertinya harus belanja di Hypermart dulu sebelum ke Pelabuhan. Gw juga mau beli Tip-X atau Spidol, mudah-mudahan ingat. Soalnya, ada yang nitip namanya mau ditulis di setiap tempat-tempat yang gw kunjungi. Sebenarnya ini ide gila, gw pasti diteriakin pak Satpam di sana klo ketahuan nyoret-nyoret fasilitas umum.
Tambahan ide gila lainnya, gw disuruh nyari informasi tentang jambul Ipin Upin. Wah...mana boleh, Ipin Upin kan lagi sibuk syuting, mana sempat mereka menemui gw. Ah, sudahlah. Nanti, di sana gw tanya aja sama rumput yang bergoyang. Biar angin yang lewat mencuri-curi dengar kemudian dikabarkan pada pohon dan selanjutnya pohon pun akan bercerita pada siapa saja yang lewat di sekitarnya. Kali aja, angin dan pohon itu berbaik hati membisikkan jawaban cerdas ke otakku. Aamiin...
Doakan gw yah temans, semoga backpacking-ku kali ini semakin menyenangkan. See you next time!


4 Apr 2012

Gak Jelas Part.1

Terkadang, mencari inspirasi itu sangat sulit. Maksudnya, sulit membahasakan apa yang ada dalam fikiran lalu kemudian ditumpahkan menjadi tulisan. Kenapa bisa seperti itu yah? Bingung. Padahal saat ini saya punya beberapa ide yang ingin kutuangkan dalam bentuk cerpen, sudah beberapa kali mencoba tapi pada akhirnya ku-delete lagi. Padahal sudah selesai dua halaman, tapi feel-nya gak dapat. Bahasanya kurang menggigit.
Menuliskan ini saja sudah bikin saya mumet, tapi karena saya sangat ingin menulis...eh tidak, tepatnya menambah koleksi tulisan dalam blog ini, jadinya apapun yang terlintas di fikiranku sekarang, ya sudah ditulis aja. Toh, tidak ada yang bakal melarang, apalagi menghakimi saya. Suka-suka saya lah, blog juga blog saya. hehehe
Inspirasiiiiiiiiiiiiiiiii....Ayolah plissssssssssssssssssss!!! I’m begging you, please come to mama. Hey, ngomong apa sih? Wah, makin semrawut aja nih isi otakku, sepertinya butuh dikasi Detergen, atau pemutih biar kinclong. Nah, tuh. Ngawur kan...
Serius deh... di kepalaku ini, ada segudang cerita. Cerita yang mau saya tuliskan di blog ini. Tapi kenapa otak tidak bisa memberikan sinyal positif ke jari biar bisa menari indah di atas keyboard. Ah..kayaknya saya mesti menghentikan tulisan ini saja. Walau habis berlembar-lembar pun, saya jamin tulisan ini tidak akan mempunyai arah dan tujuan yang pasti.
So, hari ini..lengkap sudah penderitaan keinginanku untuk menulis yang baik dan benar dikarenakan kerja-kerja otak yang lemot. Celeron sih... capek deh..


3 Apr 2012

KASIH TAK SAMPAI

Awalnya, saya berfikir bahwa cinta itu harus memiliki. Jika tidak maka cinta itu tidaklah lebih dari nafsu belaka. Tapi saya lupa, bahwa di sana ada kerja-kerja takdir. Dimana takdir ini memberikan ruang ketidaktahuan pada kita untuk kemudian berusaha, merenung, menerka dan.... Ah, inilah yang dinamakan misteri hidup. Unpredictible life...
Akhir-akhir ini saya diperhadapkan pada beberapa cerita cinta anak manusia yang membuat hati saya terenyuh. Betapa hati-hati itu telah terpaut pada sang dambaan hati, namun semuanya akan berakhir sama. Cinta yang tidak mungkin bersatu, cinta yang terenggut oleh takdir orang lain.
Saya hanya bisa berharap, semoga setiap mereka bisa mengambil hikmah dari perjalan hati tersebut. Manusia mempunyai rencana, Allah pun mempunyai rencana dan yang akan mewujud menjadi nyata adalah rencana Allah.
Yah, tidak semua apa yang kita anggap baik adalah baik bagi kita, begitupun sebaliknya. Dalam hidup, akan banyak orang-orang baik yang diberikan Allah untuk kita kenali satu sama lain. Tapi dari semua itu hanya akan ada satu orang yang akan menjadi terbaik dari yang terbaik untuk membersamai kita selamanya.
Harus ikhlas, bahwa tak ada yang lebih indah selain dari rencana Allah untuk hidup kita.

PREPARE FOR MY BACKPACKER!

H-2 for Kuala Lumpur. Meskipun kunjungan kali ini sudah untuk yang ke-3 kalinya, tapi bagi saya semuanya butuh perencanaan yang matang. Segala sesuatunya itu butuh direncanakan, tidak boleh asal-asalan supaya bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Efisiensi dan efektifitas mesti diperhatikan, kalau dulu masih sering kesasar kemana-mana, mungkin sekarang sudah bisa diminimalisir sehingga waktu yang terbuang percuma bisa ditekan. Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan pun bisa diminimalkan juga.
Kali ini lagi-lagi saya akan mengambil rute Batam – Singapur – Johor – Kuala Lumpur. Beberapa tahun sebelumnya, saya sudah pernah melalui rute ini bersama dua orang teman, tapi belum sempat dituliskan ke dalam blog ini, eh..saya malah sudah lupa jalan ceritanya. Makanya saya memilih rute ini biar ingatannya fresh lagi.
Sebagai persiapan awal, tentunya saya rajin bertanya ke embah GOOGLE. Tempat-tempat apa saja yang wajib dikunkungi di sana, kemudian masalah penginapan, mana yang paling cocok di kantong dan juga dekat dari sarana transportasi. Saya sudah mengumpulkan beberapa Peta, insya Allah ini akan sangat membantu. Teringat perjalanan tahun 2010 lalu, ternyata tidak ada satu pun teman saya yang kefikiran membawa Peta. Untungnya saya sudah mempersiapkan semuanya. Dak kebayang mesti berapa kali kesasar kalau saja kami tidak membawa Peta.
Selain dari itu, hal yang paling penting untuk dipersiapkan jauh-jauh awal sebelumnya adalah DUIT. Sebaik apapun sebuah rencana itu, kalau tidak punya duit pasti akan susah juga mengeksekusinya. Yah, kalau kita adalah orang yang punya kecenderungan lebih besar pada kegiatan Travelling, maka jangan lupa selalu menyisihkan budget bulanan buat ditabung. Jadi, pas dapat waktu libur, kita tidak perlu pusing mikirin dari mana dapat biaya. Hehehe...
Kemudian, siapkan fisik dan mental. Fisik harus selalu kuat ketika melakukan perjalanan ala backpacker, karena transportasi yang digunakan kebanyakan bukan lewat langit, tapi jalur darat. Dan juga tentunya banyak pakai kaki, tidak pake roda. Jadi, yah harus kuat. Mental juga mesti disiapkan, karena segala kemungkinan bisa saja terjadi. Tidak semua akan berjalan sesuai dengan rencana kita, jadi dari awal kita sudah mesti memahamkan hal tersebut kepada diri kita sendiri. Jadi, nantinya dak bakal shock ketika ada hal-hal yang terjadi diluar rencana yang sudah dipersiapkan.
Jika melakukan perjalanan dengan teman, maka harus ada konsep yang matang dan telah disepakati bersama. Jadi apapun yang terjadi, nantinya tidak akan ada yang saling menyalahkan apalagi sampai ngambek-ngambekkan. Ini sudah biasa terjadi ketika melakukan perjalanan dengan orang lain, jadi diperlukan kedewasaan dari masing-masing pihak.
Terakhir, minta ijin sama orang tua atau keluarga terdekat. Biar tidak ada beban di hati. Tentunya akan berbeda rasanya kalau kita pergi dengan hati yang galau dengan hati yang tenang. Tapi minta ijinnya sama orang-orang tertentu saja, nanti malah kebanjiran request-an oleh-oleh pula. Padahal ceritanya kan kita mau pergi menghabiskan duit, bukan belanja-belanja. Kecuali kalau dompetnya tebal, yah tidak apa-apa juga.
Terakhir, just enjoy the show and find peace of your journey. Rugi melakukan banyak perjalanan di bumi Allah ini kalau kita tidak bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan itu. Ok! Have a nice trip.