1 Des 2011

Kau Perempuan

Banyak perempuan yang lebih memilih menumpahkan isi hatinya atau curhat kepada laki-laki dengan alasan merasa lebih nyaman. Namun, dia tidak berhenti di situ saja. Dia kembali membangun opini bahwa perempuan itu adalah salah satu makhluk yang tidak asyik, mungkin dia lupa klo dirinya berasal dari jenis yang sama.

Apa dia tidak sadar bahwa di saat yang sama dia telah merendahkan dirinya sendiri, membuka aibnya di hadapan laki-laki yang tidak tepat. Sungguh sebuah proses pembunuhan karakter diri yang sangat memalukan. Setan-setan tertawa histeris dibalik tatapan mata iba para lelaki yang dirasuki nafsu hewani. Kemudian sang Iblis memberikan petuah pada hati sang lelaki, katakanlah, “ceritakanlah semua kesedihanmu, tumpahkanlah perasaanmu, menangislah. Bersandarlah di bahuku, aku selalu punya tangan lembut tuk menghapus air matamu, aku mempunyai jiwa yang hebat untuk memelukmu rapat dalam dekapanku”. Sedang di sisi lain langit dan bumi turut menangis, menangis karena harus menanggung beban manusia-manusia penuh lalai.

Wahai, perempuanku. Ketahuilah, tak ada yang bisa memahami sebesar yang bisa dipahami oleh perempuan lainnya. Jika kamu merasa tak ada yang menerimamu, maka lihatlah dirimu secara menyeluruh. Adakah kamu mampu menerima perempuan lain dalam hidupmu? Pernahkah kamu meluangkan waktu tuk sekedar merasai kehadiran perempuan lain di sekitarmu? Pahamilah mereka sebelum kamu meminta tuk dipahami, ketahuilah bahwa bukan hanya kamu seorang perempuan di dunia ini. Maka luaskanlah hatimu, wawasanmu dan penerimaanmu.

Instropeksi diri adalah pilihan yang bijak, jangan terlalu terbawa perasaan sendiri yang malah semakin menyempitkan hati. Laki-laki tidak akan tahan mendengar celotehmu, laki-laki tidak akan sabar menahan kebosanannya dengan keluh kesahmu, karena dia bukan Ayahmu, bukan Suamimu dan bukan Anakmu, dia hanyalah laki-laki yang menganggapmu lemah. Maka berhati-hatilah dengan kebaikan penuh pamrih yang ada di sekitarmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar