Pada tau dan pernah lihat Kura-kura kan? Udah dong, minimal pernah lihat di Film Kartoon Kura-kura Ninja. Hehehe... Kura-kura ini sangat terkenal loh, dia lebih populer dibandingkan David Beckam ataupun Christiano Ronaldo.
Dalam mitologi Hindu, kura-kura (kurma) merupakan perwujudan Tuhan Yang Maha Esa (Dewa Wisnu) ke dunia untuk menyelamatkan Tirta Amerta dari tangan raksasa. Pemutaran Mandara Giri (Gunung Mandara) untuk mengaduk lautan susu dimana dasar gunung tersebut ditopang oleh punggung kura-kura menjadi bagian utama dalam cerita ini (diatur dalam kitab Mahapurana). Pada akhir cerita, Tirta Amerta dapat di selamatkan oleh para dewa dan dibawa ke surga. Gitu kata mbah Google.
Atau, yang paling Populer ceritanya adalah tentang Kura-kura Vs Kancil. Versi ceritanya pun banyak. Ada yang bilang kalau Kura-kura menang karena curang, dibantu sama teman-temannya. Ada juga yang bilang Kura-kura menang karena si Kancil memandang remeh Kura-kura. Tapi, cerita yang paling saya suka adalah ketika Kancil dan Kura-kura lomba lari yang medannya harus menyebrangi sungai. Disitu diceritakan bahwa kancil menggendong Kura-kura hingga mencapai tepi sungai, kemudian setelah itu Kura-kura yang menggendong Kancil menyeberangi sungai. Jadi, pemenangnya adalah mereka berdua. Horeeeee!!! Berhasil..Berhasil..Berhasil!!!
Fakta menarik lainnya adalah bahwa kura-kura merupakan salah satu jenis hewan yang memiliki umur panjang. Kura-kura bisa mencapai umur 350 tahun loh. Bandingkan dengan umur manusia jaman sekarang. Paling 60 – 80 tahun sudah bergelar Almarhum. Konon, di China, salah satu inspirator gerakan dari olahraga tradisional Taichi didapatkan dari gerakan putaran leher kura-kura saat berjalan.
Tapi, dari semua fakta ini, ada hal yang lebih menarik jika merujuk pada philosophynya dan hubungannya dengan our soulmate. Ciiiieeeeeeeeeee... Kiki... Ihhhhaaaaaaa...
Kura-kura itu tidak ribet bin rumit. Sederhana sekali! Bandingkan jika kita memelihara Ayam, Anjing atau Kucing. Mereka tuh banyak nuntut, bising pula. Selain itu, kalau lari, susah ngejarnya. Tapi, untuk kura-kura, kita tidak perlu khawatir dengan polusi suara, tidak ribut, tidak cerewet apalagi sampai teriak-teriak. Jika dia berlari, kita tidak perlu takut kehilangan, karena jalannya lambat. Kalaupun ternyata dia tetap pergi, pasti dia akan menuju laut. Setidaknya, kita tau dimana harus mencarinya. Dan, kita tidak perlu takut ditinggalkan untuk selamanya, karena hidupnya pasti lebih lama dari kita.
Eitttsssss...Saya masih normal kok. Tidak mungkin saya jatuh cinta sama kura-kura dan juga tidak mungkin mau menjadi pendamping hidup kura-kura. Saya hanya ingin dia seperti kura-kura, kura-kura yang tidak akan pernah meninggalkanku di sepanjang hidupnya.
Tapi, leletnya kura-kura jangan sampe deh ada di My Lovely Turtle yang satu itu. Soalnya saya tidak suka orang lelet. Hehehe... Ah.. lelet-lelet dikit juga tidak masalah. Toh, ketika seseorang itu sudah menjadi pasangan kita, maka apapaun kondisinya harus kita terima dengan ikhlas. Bukankah manusia itu seperti kita melihat dua sisi koin? Ada baik juga buruknya. Ada kelebihan dan kekurangan. Dan punya masa lalu juga masa depannya. *Smile...
jadi siapa ni yang mau jadi 'kura-kura'nya Kiki? hehe....
BalasHapusEmmm... Siapa yah? hehehe..
BalasHapus