Beberapa waktu lalu, saya sempat berbicara sama Ibu melalui telepon. Dalam pembicaraan tersebut, saya tertarik dengan salah satu nasehatnya. Oh yah, sekedar informasi. Saya sama Ibu sendiri itu seperti Tom and Jerry. Jadi, untuk menghindari perdebatan atau konflik yang berkepanjangan, biasanya kami sangat hati-hati dalam memilih kata-kata saat berbicara dan menyampaikan pendapat, takutnya ada salah kata yang bisa menyulut emosi kedua belah pihak. Tapi, bukan berarti kami tidak saling menyayangi yah. Saya tau, tidak akan ada satu orang pun di dunia ini yang mencintai dan menyayangiku melebihi beliau. Dan saya yakin, beliau juga pasti bisa merasakan perasaanku padanya. Yang menjadi masalah adalah, kami selalu melihat sesuatu itu dari sudut pandang yang berbeda. Maka, silang pendapat sudah menjadi hal yang biasa diantara kami.
Hal inilah yang membuat saya menjadi pribadi tertutup. Seberat apapun masalah yang kuhadapi di luar sana, bisa dipastikan Ibu tidak akan mengetahuinya. Bukan bermaksud menyembunyikannya, hanya saja, saya melihat masalah beliau sudah terlalu banyak, jadi tidak mungkin saya menambahnya lagi dengan masalah pribadi. Sudah cukup saya membebani perasaannya dengan sikap dan sifatku yang dianggap pembangkang, keras kepala dan ngeyel.
Ok, back to the topic. My mother said: “Ada orang yang mendapatkan keinginannya karena dia memang mampu dan ada juga yang mendapatkannya karena dia terus berusaha memampukan dirinya. Namun, ada yang sebenarnya mampu tapi tidak bisa mendapatkan keinginannya karena dia tidak punya kesungguhan. Tapi, yang paling tragis adalah dia tidak mampu dan juga tidak punya kesungguhan. Hanya keinginan yang dipunyai, maka ke laut saja.”
Sejenak, saya cukup tercengang dengan pernyataan tersebut. Berfikir. Tapi sempat tertawa juga sih dengan kalimat terakhir. Kok di suruh ke laut sih. Hehehe... But whateverlah, itulah yang paling saya sukai di diri Ibuku. Semangat pekerja keras, pantang menyerah, bersungguh-sungguh dengan setiap usahanya dan optimis menjalani hidup, setidaknya itu selalu cukup membuatku bangga memilikinya sebagai Ibu dan menjadi tokoh sentra utama sebagai inspirator dalam hidup. Hmmm... I love you mom!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar