Sebenarnya, semua hari itu pasti berat tuk dilalui. Setiap hari mempunyai masalahnya sendiri. Masalah kemarin, kemarinnya lagi, kemarinnya kemarin dan kemarin-kemarin lainnya belum selesai, eh ditambah lagi masalah hari ini. Akumulasi masalah. Berat memang, sangat berat. Tapi itu untuk jiwa yang kerdil. Semua orang punya masalah kok, bahkan kadarnya lebih besar dari yang kita hadapi, toh mereka masih bisa tersenyum. Jadi, jangan pernah menampakkan diri sebagai manusia yang paling susah di dunia ini. Masih bernafas kan? Kalau masih bernafas, maka jangan mengeluh!!!
Manusiawi kali, mengeluh... oh iya, maaf. Manusiawi memang. Macam saya tidak pernah mengeluh saja. Hehehe... tapi kan ada namanya saling mengingatkan biar tidak menjadi manusia SANG PENGELUH. Bagaimanapun beratnya suatu masalah, pada akhirnya pasti terlalui juga. Coba deh dihitung-hitung, diingat-ingat, kalau perlu dikalkulasi. Di hari yang lalu, apa pernah merasakan mendapat masalah yang begitu besar? Jangan bilang tidak pernah yah, kasihan banget. Hidup kok tidak punya masalah, apa serunya? Itu mah bukan hidup, tapi mati sebelum waktunya. Nah, sekarang lihat ke dalam diri sendiri, apa ada yang kurang? Tidak ada kan? Itu artinya kita kuat.
Mengutip kalimat Aa Gym, “orang yang senang pamer derita adalah orang yang tidak ridho dengan takdir Allah yang Maha Baik”. Pamer derita = mengeluh. Hati-hati yah, ini masalah aqidah loh. Ridho atas takdir Allah kan bagian dari rukun Iman. Kalau kita tidak ridho, berarti aqidah keislaman kita perlu dipertanyakan. Astaghfirullah... semoga Allah selalu melapangkan hati-hati kita untuk senantiasa bertahan dalam kesabaran, ikhlas dengan segala ketentuan-Nya, dan senantiasa menjadi pribadi yang pandai bersyukur. Aamiin yaa Rabb..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar