10 Okt 2011

Berbicara Soal Respon..

Ketika beberapa orang diperhadapkan pada satu masalah yang sama, kira-kira apa yang terjadi? Dapatkah kita diperhadapkan pada solusi yang sama pula? Atau minimal kita diperhadapkan pada mimik wajah yang sama ketika pertama kali masalah tersebut diketahui oleh beberapa orang di waktu yang sama. Saya yakin, tak ada yang bisa menjaminnya 100% bisa sama, bahkan pada mereka yang ditakdirkan memiliki saudara kembarpun, bisa memiliki respon yang berbeda.

Yah, seperti itulah adanya kita dan orang-orang di sekitar kita. Menanggapi issu-issue yang ada di lingkungan atau media juga pasti sangat beragam. Ada yang suka menghujat, ada yang mendiamkannya, ada yang ngomel-ngomel gak karuan, ada yang memilih menggudangkan Telivisi dan ada juga yang mampu mengambil sisi positif dibalik issu-issu negatif tersebut.

Saya jadi teringat dengan salah satu teman kantor saat mengantarkannya ke Nagoya Hill Mall. Ketika melewati lampu merah, kami mendapati pengendara motor yang tidak mengenakan Helm. Sontak kami berdua memberi koment, “Gila ni orang”. Kata temanku. “Iya, memang gila. Memang dia ga takut apa ditilang ma pak Polisi, di sini kan ada pos Polisi”. Komentarku. Kemudian temanku melanjutkan, “Ini orang macam punya 1000 nyawa aja. Berani-beraninya gak pake Helm”.

Di sepanjang perjalanan kami sama-sama terdiam. Cukup memberiku waktu untuk berfikir. Ternyata, kami menanggapi satu peristiwa tadi dari sudut pandang yang berbeda. Saya lebih cenderung ke arah tertib lalu lintas, sementara temanku lebih pada keselamatan diri. Kemudian saya teringat lagi dengan setiap pengendara yang suka ugal-ugalan di jalan. Dari survey yang saya lakukan pake hati, hampir semua pengendara yang tidak mengenakan Helm di jalan raya, pasti ugal-ugalan mengendarai motornya, apalagi klo bunyi knalpot-nya yang udah di modif gitu, hmmm...mereka makin berasa deh klo jalanan itu hanya miliknya sendiri, yang lain itu seperti semut aja, ada dan tiada, tancap terus. Dan berlakulah hukum 1000 nyawa tadi. Hehehe...

Tiba di depan Nagoya Hill, kami mendapati seorang BULE bersama perempuan Indonesia dengan pakaian minimalis. Hmmmm... kami saling mengingatkan tuk melihat pemandangan tersebut dan kemudian tertawa lepas. Entah apa yang difikirkan temanku tersebut. Tapi yang jelasnya, fikiranku berkata, “wahai perempuan, apa yang ada di fikiranmu???”. Klo kata kak Vina, katanya kata mas Damar, “semua harga di Batam ini mahal, yang gak mahal itu cuman HARGA DIRI”. Klo kata bang Roma, Sungguh Terlalu!!! Ckckckckck... Dunia..Dunia..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar