Biarlah misteri jarak dan waktu ini tetap membuat hati hati kita dekat. Perasaanku, perasaanmu adalah satu. Tak terpisahkan. Mataku dan matamu memang tak sedang bertemu, tapi kemanapun mengarahkan pandangan, di situ ada aku dan di sini ada kamu.
Aku ingin melihat keadaan ini berdiri di atas kejujuran yang terang benderang. Tak ada yang tertutupi, tak ada kepura-puraan, tiada lagi pengkhianatan-pengkhianatan kecil meski hanya sekeping lintasan pikiran. Aku apa adanya, kamu apa adanya.
Tentang perasaan dan keinginan yang tak pernah mampu kita defenisikan itu, serahkan saja pada langit. Besok atau lusa, saat pertemuan sudah menjadi kepastian, mungkin satu senyum sudah bisa membuat alam dan seisinya memahami bahwa takdir tidak akan pernah tertukar.
Aku percaya itu, kamu juga percaya kan???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar