30 Jul 2012

Pulau Mahar

"Saya terima nikahnya Engku Putri Raja Hamidah binti Raja Haji Fisabilillah, dengan mas kawin sebuah pulau beserta isinya dibayar tunai..." Jreng..jreng.............

Ucapan Akad tersebut di atas adalah hasil imajinasi dari mbak Dee An dalam blog-nya http://dieend18.multiply.com/journal/item/154 ketika memposisikan dirinya menyaksikan acara Ijab Qabul antara Sultan Mahmud dengan Engku Putri pada abad ke-18 silam yang kemudian saya kutip di sini. Hehe.. Suwon yo mbak Dee..
Wow... Maharnya satu pulau booookkkk... Wah.. gimana yah kalau di jaman sekarang masih ada yang mau melanjutkan tradisi ini? Secara, jumlah Pulau yang ada di Indonesia hanya 17.504 pulau. Lah, jumlah penduduknya saja sudah Jutaan, mana boleh???
Oh yah, Pulau Mahar ini sebenarnya nama aslinya adalah Pulau Penyengat. Saya saja yang tertarik menamakannya demikian, karena sejarahnya memang betul adanya bahwa satu pulau ini pernah dijadikan mahar.
Sebenarnya, dari 3 tahun lalu saya sudah ngebet banget mau mengunjungi Pulau ini, hanya saja moment-nya selalu gak dapet. Dan Subhanallah... Di bulan Ramadhan ini, Allah ngasih kebulatan tekad setelah mengetahui bahwa di Tanjung Pinang (Ibu Kota Provinsi KEPRI), terdapat beberapa pengungsi muslim dari Rohingya yang pada saat ini memang sedang disoroti oleh umat muslim dunia. Senangnya lagi, adik2 dari KAMMI Batam ada yang ikut ke sana, so... Guide gratissss, dapat deh!!!
Just FYI, jadi di Batam ini, ada banyak Pelabuhan Ferry. Salah satunya adalah Pelabuhan Telaga Punggur. Nah, kalo mau ke Tanjung Pinang yang ada di Pulau Bintan, maka kita melalui Pelabuhan tersebut. Trus, hubungannya Tanjung Pinang sama Pulau Penyengat apa???
Tetangga!!! Jadi, kedua Pulau tersebut tetanggaan.
Namun, di luar dugaan, ternyata dari Kota Batam sendiri, untuk mencapai Pelabuhan Punggur, jarak perjalanan ke sana cukup jauh. But, it’s OK! Sepanjang perjalanan ini mengasyikkan kok. Apalagi klo masih pagi. Menikmati matahari fajar, embun pagi dan aroma pepohonan yang masih segar. Jalan-jalannya juga bagus, meskipun masih dalam tahap pengembangan tapi saya yakin, 1 tahun ke depan pasti sudah sangat bagus.
Oh yah, saya tidak bisa bercerita banyak tentang Tanjung Pinang sendiri dan pulau Penyengat, baik dari segi budaya, letak geografisnya, dan lain2. Lagian, semua informasi itu sudah ada dalam kantong ajaib Oom Google kok. Karena pada dasarnya, saya bukan tipe orang yang suka meng-eksplore suatu daerah yang saya datangi hingga ke ujung-ujungnya. Bagi saya, menginjakkan kaki di tanah baru itu sudah cukup, apalagi klo udah sempat buang kentut. *Upppsss... hehehe..
Jangan habiskan rasa penasaranmu terhadap suatu tempat atau hal apapun itu, biar kelak kamu masih punya alasan untuk kembali.
Yang jelasnya, dua pulau ini adalah most recomended place to visit if you are at Batam. Yang paling menarik dari Tanjung Pinang adalah Otak-otaknya. Otak-otak ini adalah oleh-oleh khas di daerah ini. Enaaaaaaaaaaakkk!!!
Klo Pulau Penyengat, yang menarik adalah sejarahnya. Kenapa disebut Pulau Penyengat, itu juga ada sejarahnya. Di sini juga ada beberapa situs sejarah yang pantas tuk dikunjungi. Dan yang paling keren adalah Masjidnya. Hmmm.. Ente2 bayangin aja, dalam sebuah pulau kecil, terdapat Masjid yang cukup megah. Namanya Masjid Sultan Riau. Keren!!!
Alhamdulillah... Beberapa Pulau sudah saya kunjungi di Provinsi Kepulauan Riau ini, terakhir yang ingin saya kunjungi adalah Bintan dan Pulau Natuna. Semoga Allah memeluk keinginanku ini. Aamiin..

Special thanks to Allah for this journey. Makasih juga buat Puri yang sudah jadi teman perjalanan dari Batam menuju Tanjung Pinang. Thanks juga buat Nurul dan teman2nya di sana. Buat Mitha, makasih sudah nganterin kita ke Pulau Penyengat sampai balik ke Batam lg. Dan juga Handa, akhirnya kamu sudah mencoba tiga alat transportasi sekaligus di Batam (Speed Boat, Ferry and Pompong). Hehehe... Cepatan bikin Passport, biar bisa nyebrang ke kampung sebelah ^__^

6 komentar:

  1. wah sepertinya seru ! pengen hehe

    BalasHapus
  2. Jalan2lah ke Batam... Di sini, wisata baharinya keren...

    BalasHapus
  3. Kiki.........membuat aku makin kangen batam aja deh ini...;-) jalan2 ke pulau2 kecil itu lho yang seru...mupeeeeeennnggggggggg............

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hohoho.. Ayok mbak.. Bawa Aqila ke Batam.. Kenalkan dia sama keindahan Batam :)

      Hapus
  4. howee...sekali lagi, sy ndak percaya kl nd liat fotonya :p

    BalasHapus