1 Mar 2012

LALU APA SELANJUTNYA?

Ketika kita yakin telah menemukan cinta sejati kita, lalu apa selanjutnya? Memastikan bahwa apakah cinta kita berbalas atau malah bertepuk sebelah tangan, mungkin seperti itu. Jika cinta kita ini ternyata berbalas, kita masih punya tugas membaca pesan tersembunyi dalam lembaran cintanya ini. Seriuskah dia, main-mainkah dia, apakah karena nafsu, bagaimana kadar dia menghormati kita, bagaimana dia memperlakukan kita dan apa motifnya..


Dengan kata lain, ketika cinta ini sudah berbalas, sangat penting bagi kita untuk segera meregistrasinya pada pendaftaran ridha Allah dan juga ridha Orang tua. Sehingga, kita berada dalam posisi yang terjaga dari hal-hal yang tidak disukai Allah.

Disinilah titik kritisnya, kita tidak pernah tau persis siapa yang akan menjadi jodoh kita kelak, mungkin karena itulah Rasulullah jauh-jauh hari sudah memperingatkan kita, janganlah berlebihan dalam hal mencintai seseorang, begitupun dalam membenci. Dengan demikian kita akan memiliki cukup banyak ruang untuk menyesuaikan rencana diri kita dengan takdir yang telah ditetapkan-Nya.

Berat memang jika hati sudah memiliki pilihan, sementara waktu untuk melegitimasi perasaan itu masih berjarak. Saya hanya berfikir, mungkin agar cinta tersebut tetap dapat terlaksana dengan baik, seharusnya ada konsep yang matang dari hubungan itu. Sehingga waktu-waktu yang akan dilewati kedepannya tidak terbuang percuma dalam larutnya perasaan, tapi ada progress yang mengindikasikan semakin dekatnya hubungan itu pada tahap awal kehidupan, yaitu pernikahan. Di luar itu, kita masih dapat berperan sebagai seseorang yang saling mencintai, tapi dengan cara yang baik tentunya dan pastinya tidak menimbulkan murka Allah...

Salah satu hal yang krusial dalam sebuah hubungan adalah keluarga masing-masing pihak. Karena sebuah pernikahan tidak hanya mengikat dua insan yang saling mencintai, akan tetapi ada dua buah keluarga besar yang juga akan saling mengikat satu sama lain. Tidak ada lagi kata aku kamu, keluargaku keluargamu, orang tuaku orang tuamu, sadaraku saudaramu, karena semua itu akan terangkum dalam satu kata, yaitu kita.

Mengenal keluarga satu sama lain itu penting. Karena terkadang hal inilah yang menjadi penghalang untuk terwujudnya niat-niat pasangan yang saling mencintai menuju pernikahan. Oleh karena itu, jika kita sudah menemukan orang yang kita anggap sesuai untuk menjadi pendamping hidup, sebaiknya dikenalkan ke keluarga masing-masing. Jika ada yang tidak disukai, maka waktu masih memungkinkan untuk mencari solusinya. Jangan sampai, cinta sudah tumbuh begitu besar diantara keduanya sementara ada jurang menganga yang menghalangi.

Cinta sejati tak akan pernah tertukar apalagi terbeli, sekalipun oleh asset yang melimpah. Cinta tidak pernah salah, meskipun datang pada saat yang tidak tepat. Mungkin harus mengalami kenyataan pahit bahwa cinta tersebut sulit untuk dipersatukan. Namun, haruskah menerima nasib sebagai takdir yang tidak mampu untuk diubah? Atau berjuang mengubah takdir itu dan mendapati bahwa persimpangan jalan di depan terlalu berliku seperti labirin yang belum terlihat ujungnya?

Hanya ada dua pilihan, menerima takdir atau mengubah takdir!!!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar